![]() |
pesona.tavel
Bicara tentang upacara
adat di Indonesia, memang tak ada habisnya. Salah satunya di Kalimantan Tengah.
Kalimantan yang mayoritas bersuku Dayak pun tak ada habisnya memiliki tradisi,
kearifan lokal maupun upacara adat. Masyarakat setempat Kalimantan Tengah
memiliki upacara adat kematian bernama Tiwah. Tiwah adalah ritual penganut bagi
masyarakat yang beragama Hindu Kaharingan. Kepercayaan ini berasal dari suku
Dayak asli.
Tiwah merupakan prosesi upacara kematian mengantarkan roh
leluhur yang telah meninggal dunia ke lewu
tatau (surga) bersama Ranying Hatalla
(Sang Pencipta). Jenazah yang sudah dikuburkan akan digali lagi dan tulang
belulangnya akan diambil dan dibersihkan kemudian dimasukkan ke dalam balai nyahu (tempat tulang belulang
jenazah). Upacara ini bertujuan untuk melepas kesialan bagi keluarga yang
ditinggalka. Merupakan upacara yang wajib dilaksanakan bagi keluarga yang
ditinggalkan. Jika sudah terlaksana keluarga dianggap sudah sudah menunaikan
kewajiban mulia dan tanggung jawab mutlak.
Upacara ini biasanya berlangsung cukup lama sekitar tujuh
sampai empat pulih hari. Tata cara upacara ini pun pertama keluarga harus
membuat balai nyahu atau tempat tulang jenazah yang akan ditiwahkan, kedua
membuat anjung-anjung sesuai jumlah jenazah yang akan ditiwahkan, ketiga
memasukkan tulang-belulang ke balai nyahu, kemudian keluarga akan melakukan
tarian Manganjan dan mengelilingi sangkai raya (tempat anjung-anjung dan
persembahan roh) kegiatan ini dilakukan dengan suka cita dan dan riang karena
menghantarkan roh naik ke surga.
Setelah itu persembahan roh yaitu hewan-hewan yang
dikurbankan. Hewan-hewan tersebut seperti ayam,babi, dan yang utama adalah
sapi. Hewan-hewan ini akan ditombak oleh keluarga sampai mati dipercaya darah
yang mengucur dari hewan kurban akan menyucikan roh. Setelah hewan kurban mati,
kepala hewan kurban pun akan dipersembahkan sebagai sesaji kepada roh dan
daging akan dikonsumsi oleh keluarga. Karena upacara tiwah membutuhkan hewan
kurban maupun waktu dan prosesi yang lama maka dana yang dikeluarkan pun tak
sedikit. Diperkirakan memakan 40-100 juta untuk merayakan upacara kematian
Tiwah.
Sumber: adira.co.id,
regional.kompas.com.
|
Komentar
Posting Komentar