![]() |
Tradisi di berbagai daerah memiliki latar
belakang dan perayaan masing-masing. Keunikan yang terkandung di dalam tradisi
tersebut terkadang membawa kesan dan makna tersendiri bagi siapapun yang
menikmati dan menjalankan tradisi ini. Salah satunya adalah tradisi lompat batu
fahombo, hombo batu yang merupakan tradisi sekaligus olahraga tradisional khas
Suku Nuas. Tradisi ini mengaharuskan mereka melompati susunan bangunan batu
dengan tinggi 2m dan ketebalan 40cm.
Latar
belakang adanya tradisi lompat batu ini dikaitkan dengan ritual pendewasaan
Suku setempat. Mereka percaya bahwa seorang laki-laki yang sudah cukup dewasa
dianggap matang secara fisik akan melakukan tradisi lompat batu ini. Pada jaman
dulu, pemuda nias yang dapat melompati batu setinggi 2m itu mereka akan menjadi
lelaki dewasa dan dapat bergabung untuk berperang dan menikah. Sejak umur 10
tahun para laki-laki akan mendapat giliran melompatnya. Jika ia berhasil, maka
ia dinyatakan telah siap bertempur dan memikul tanggung jawab.
Melompati
batu ini tidak sembarangan, karena jika tidak diimbangi dengan latihan khusus
dan rutin maka akan menyebabkan cedera otot atau patah tulang. Bahkan sampai ada yang mengatakan pemuda yang
ingin berhasil harus memiliki ijin pada roh-roh pelompat batu terdahulu yang
berhasil. Tradisi ini di jaman dahulu sebagai latihan para prajurit muda untuk
tangkas dan pedang di malam hari. Tradisi lain.
Sumber : Wikipedia.org,
arsipbudayanusantara.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar