Adu
kerito surong ialah sebuah tradisi asal Provinsi Bangka Belitung. Tradisi ini
telah masuk dalam warisan budaya tak benda Indonesia pada tahun 2015. Permainan
ini berasal dari alat angkutan tradisional berupa “kerito surong” . Kendaraan
ini awalnya pada zaman Belanda digunakan sebagai alat pengangkut timah di wilayah sekitar tambah
timah di daerah Muntok oleh masyarakat Tionghoa. Kemunculan permainan Adu
Kerito Surong diangkat melalui kegoatan sehari-hari petani lada pada saat panen
dengan penuh kegembiraan.
Dalam permainan ini terdapat kostum
tradisional yang dikenakan antara lain: pakaian tradisional Bangka, kain sarung
dan parang, sandal cuhai, terindak. Begitu pula terdapat alat-alat yang
digunakan untuk bermain Adu Kerito Surong antara lain seperti tali plastik,
kerito surong (kereta dorong), roda, suyak, bidau kayu, jembatan bambu, kayu
pentungan. Terdapat pula alat musik pendukung
seperti dambus, gong, gendang anak, gendang induk, beduk, dan tamborin.
Pesan-pesan dalam permainan ini
memiliki empat nilai utama yaitu melatih gerak fisik yang tangkas,
memperlakukan budaya kerjasama, membangun suasana kompetitif dan positif dan
membangun kebiasaaan untuk berbagi rezeki.
Sumber:
Wikipedia.org
Komentar
Posting Komentar