Menelisik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

gudeg.net 
       Salah satu cagar budaya ini terletak seperti namanya yaitu di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta pun tak pernah terlepas dari unsur keraton dan hal berbau dengan kerajaan.  Keraton ini mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I pasca perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Keraton Yogyakarta memiliki berbagai warisan budaya berupa bentuk upacara maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Nilai-nilai filosofi dan mitologi pun penuh menyelimuti keraton. Pada tahun 1995 komplek keratom Ngayogyakarta Hadiningrat dicalonkan sebagai salah satu warisan dunia UNESCO.
            Komplek keraton sebagian merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik raja-raja / kesultanan.  Keraton juga merupakan obyek wisata di Yogyakarta tak jarang pengunjung atau wisatawan/ turis yang datang ke Jogja selalu menyempatkan untuk berkunjung ke keraton.
            Di bagian keraton terdapat alun-alun yang biasa ramai dikunjungi. Salah satunya adalaj alun-alun lord an alun-alun kidul. Alun-alun lor merupakan sebuah lapangan berumput di bagian utara Keraton Yogyakarta. Di pinggir alun-aun ditanami pohon beringin yang diberi pagar dan disebut dengan Wairngin Sengkeran/ Ringin Kurung. Bahkan kedua ohon ini memiliki nama yatiu Kyai Dewadaru dan Kyai Janadaru. Jaman dahulu alun-alun digunakan sebagai penyelenggaraan acara dan upacara kerajaan yang melibatkan masyarakat sekitar. Seperti upacara sekaten maupun grebeg.
            Sedangkan alun-alun kidul ada di bagian selatan Keraton Yogyakarta. Alun-alun ini disebut sebagai Pengkeran. Maksud dari Pengkeran adalah bagian belakang. Alun-alun ini memang terletak di bagian belakang keratin. Di sekeliling alun-alun ditanami pohon mangga.  Alun-alun Yogyakarta ini  merupakan sebuah cagar budaya yang patut kita lestarikan. Jika kamu berkunjung ke Yogyakart ajangan lupa mampir cagar budaya satu ini yah.

Sumber: Wikipedia.org




Komentar